Istiqomah
” Mbak yan.. Kok kue-kue sedekah-ku ga banyak dilirik ya. Malah ada yg ngambil, trus ga dimakan, ditaro’ begitu aja di pojok masjid “.
Bunyi pesan, salah satu kawan #PegiatSedekah di Surabaya.
” Mbak Yana, aku udh sajikan menu prasmanan bakso gitu di depan masjid x , tapi ga banyak yg tertarik, paling cuman anak-anak yg mau antri.. Akhirnya banyak sisa, dan kami bungkus.
Ngeliat aksi mbak Yana, jamaah rapi berbaris, iri pengen seperti itu juga.. “.
Tulis pesan sahabat #PegiatSedekah lainnya di Kota asal saya, Balikpapan.
*
Well
Itu adalah beberapa curhatan kawan2 pecinta sedekah yg meng-copy paste aksi sedekah #RombongSedekah di kota lain.
FYI, kami gembira sekali jika aksi2 kami di tiru dan diaplikasikan dimana saja.
Bukan #RombongSedekah yg harus ada dimana-mana.. Tapi #AKSI nya yg ditiru dimana-mana
*
Lain ladang lain belalang.
Aksi kebaikan, tak harus sama persis, kembali pada karakter daerah masing2.
Pegiat Sedekah pun harus bisa melihat dan mengenali medan dakwah masing-masing.
Jika di Jombang,
Apalagi dipelosok dusun yg sebagian besar berprofesi sebagai petani yg tdk terburu-buru,
Jamaah dan warga gak akan sungkan untuk mengantri makanan, padahal ‘hanya’ semangkok bakso.
Berbeda jika di Kota Besar, yg sebagian besar jamaah adalah karyawan kantoran yang waktu istirahatnya terbatas,
Selain antri akan memakan waktu, mereka jg gengsi jika harus mengantri ‘demi’ semangkok bakso saja.
*
” Wah.. Macam mana jamaah mau mengantri makanan, roti dan jus yang kami letak di lemari pendingin pun, lama kali habisnya.. Mau berganti menu, isinya masih ada “.
Terheran salah satu pengurus masjid Jamek, Kuala Lumpur, saat kami bersilaturahim di salah satu Jumat April tahun lalu dan menunjukkan beberapa video aksi kami di Jombang.
” Sama pak cik. Kalau lemari es seperti itu diletakkan di masjid kami, dan jamaah diperkenankan mengambil sesukanya.. mungkin berbeda juga ceritanya “.
Jawab suami saya.
Dan mereka tertawa.
FYI, di Pintu Masuk Masjid Jamek yg terletak tak jauh dari Pasar Seni/Pasar Sentral Kuala Lumpur, terdapat sebuah lemari pendingin yg berisi Sandwich Isi daging dan Jus yang boleh diambil siapapun pengunjung masjid.
Meskipun terletak dipintu masuk yg strategis, dengan pengumuman 2 bahasa Inggris dan Melayu,
Makan Gratis itu tak terlalu menarik perhatian jamaah.
Saat melihat pertama kali “lemari sedekah” itu, saya dan suami terkekeh, Dengan fikiran kami masing-masing.
*
Buat kawan2 #PegiatSedekah.
Aksi temen2 jangan pernah berhenti hanya karena dicuekin..
Aksi kita adalah tentang manfaat..
Bukan sekedar berbuat..
Aksi kita harus tentang yg DIBUTUHKAN
Bukan sekedar ikut-ikutan
Aksi kita adalah tentang konsistensi
Bukan sekedar menciptakan inovasi
Semangattttt!
Yana Nurliana,
Menulis adalah Berbagi Pengalaman