Hutang di bawa Mati
Yang membahagiakan dari berkhidmat di #RombongSedekah divisi
, adalah takdir ALLAH yg terus menerus mempertemukan kami dgn org org inspiratif..
Ada yg memotivasi..
Banyak yg bikin malu hati..
Tak sedikit yang bikin iri..
Baik mereka donatur yang rendah hati..
Maupun dhuafa yg izzahnya terjaga..
*
Pak Munapik namanya..
Kami ga bertanya detil tentang muasal nama uniknya.
Meski mendengar namanya sejak awal.. bikin mengernyitkan dahi..
*
Pak Munapik adalah salah satu pedagang Binaan kami di divisi#Aksi-Perangi-Riba #RombongSedekah
Tahun 2016 lalu.. beliau yg tergabung dlm ratusan binaan pedagang kami, mendapat pinjaman #BebasRiba sebesar Rp 1juta.
Ya! Sejuta adalah angka yg besar buat pedagang kecil seperti pak Munapik dan ratusan binaan kami di desa.
Uang sejuta yg mungkin mudah menguap dibawa ke kota..
Habis dipakai hanya untuk beli kopi dan roti di cafe dengan free wifi
*
Dagangan pak Munapik adalah nasi kuning bungkus keliling.
Awalnya cicilan beliau lancar,
QadaruLLAH.. cicilan ke 5,
Cicilan pinjaman pak Munapik mulai macet.
Dagangan beliau sepi.. sementara keluarga harus terus dibiayai semua.
Pak Munapik memutuskan merantau ke kalimantan sebagai buruh.
Pekerjaan yg menggiurkan bagi sebagian org desa yg sdh mulai bingung harus berbuat apa.
*
2 tahun berlalu,
Kemarin, saat tim kami bersilaturahim, ternyata pak mUnapik sdh kembali ke Jombang.
Kalimantan sebagai kota minyak, kota batu bara dan kota sawit.. tak seindah bayangan beliau.
Uang sangu habis,
uang gaji tak bersisa.
*
S.O.P kami, biasanya jika ada yg macet.. akan kami beri beberapa pilihan..
Ada yang tetap wajib kembali mencicil seringan-ringannya..
yang penting tdk boleh meremehkan akad syari tentang hutang.
Dan Ada beberapa kriteria khusus yg juga bisa dapat kesempatan menjadi ghorimin, bahkan mendapat bantuan dana tambahan, tidak berbayar!
Ya! Menjadi Ghorimin..
Asnaf yg sering terlupakan oleh para pembagi zakat..
Padahal Ghorimin jaman now biasanya menanggung beberapa asaaf sekaligus..
ya dhuafa..
ya orang yg terhimpit hutang..
hutang Riba pula
*
Pak Munapik, sebenarnya akan mendapat hak ghorimin.. melihat kondisi yg begitu memprihatinkan..
Yang artinya pinjam beliau kami bebaskan.
“.. tidak.. jangan.. saya akan bayar.. InshaALLAH saya akan mulai lagi berjualan, sudah ada modal 50 ribu..
hutang tidak boleh dilupakan..”.
Bisiknya dengan suara pelan dalam dialeg jawa timurnya.
Mendengar itu.. tim kami saling menatap.
Tidak tau harus berkata apa.
Sungguh miskin dan merasa miskin adalah 2 hal yang berbeda..
*
Inbox di fanpage kami, hari demi hari diserbu oleh akun akun yang memohon agar Ribanya dibantu bebaskan..
Akun akun yang masih bisa beli paket data dan bersosial media!
Akun akun yang masih bisa Mengirim foto makanan dgn caption nongkrong di kafe..
Akun akun yang hanya bisa menyalahkan bank atas Riba,
Tapi sejatinya belum tobat Riba
Bahkan belum mengubah gaya hidup menyembah Riba..
Akun akun yang terjajah harga dirinya,
Minta diperlakukan seperti ghorimin,
tapi kesombongan masih dipamer pamerin..
#YanaNurliana
menulis adalah menasehati diri sendiri